Selasa, 10 April 2012

Catatan kecil forex X (Stochastic Oscillator)

Merupakan alat analisis ciptaan George C Lane pada akhir 50-an. Seperti namanya, nilai kisaran pada indikator ini adalah 0 – 100 (oscillator). Stochastic Oscillator digunakan untuk menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Pada dasarnya indikator ini dipakai untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap selang harga tertinggi dan terrendahnya selama selang periode yang kita inginkan.

berikut ini contoh dari stohastic oscillator :

Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D. Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah SMA dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K. 
Jika kita lihat dari range Stochastic Oscillator yaitu 0–100, dapat dikatakan bahwa
sebenarnya indikator ini tidaklah berbeda dengan RSI. Hanya saja dalam Stochastic perhitungan meliputi harga terendah, tertinggi dan  closing price pada waktu yang ditentukan.  Sekarang bagaimana kegunaan indikator ini? Apakah sama dengan RSI? Kalau sama kenapa tidak pakai RSI saja? Nah pertanyaan ini yang akan kita jawab dalam kelas kita kali ini.
 Dilihat dari jenisnya, Stochastic memang sama dengan RSI yaitu indikatorbertipe
Oscillator. Kegunaan indikator model begini rata-rata memang untuk mengakomodasi pergerakan jenuh beli dan jual dari pergerakan mata uang. Namun ada beberapa hal yang tidak dimiliki RSI tetapi dimiliki Stochastic dan demikian juga sebaliknya.
 Ditinjau dari sisi sensitivitasnya, RSI masih jauh  lebih sensitif dibanding Stochastic. Begitu juga dari sisi kemudahan pembacaan. RSI tidak memiliki smoother seperti %D pada Stochastic. Dengan demikian dapat menghilangkan efek bias pada pembacaan. Namun demikian kesederhanaan RSI juga dapat menjadi kekurangannya. RSI kurang pas jika dipakai untuk mengetahui trend yang sedang berlangsung pada mata uang. Sementara gabungan %K dan %D pada Stochastic dapat menjadi duet yang cukup ampuh dalam memprediksi trend yang sedang terjadi. Hal lainnya adalah dikarenakan Stochastic tidak sesensitif RSI maka false signal pun tidak sesering pada RSI. Ini sebabnya kebanyakan trader lebih memilih Stochasic dalam mengetahui keadaan jenuh beli dan jual dari pasar.  

Ada beberapa informasi yang dapat kita peroleh dengan Stochastic Oscillator. Namun secara umum tidak berbeda dengan informasi pada RSI dan SMA. Dan memang Stochastic Oscillator sebenarnya adalah gabungan dari kedua jenis indikator tersebut dengan cara perhitungan yang berbeda. Secara keseluruhan, indikator ini dapat kita gunakan untuk menentukan keadaan overbought/ oversold (yang artinya prediksi trend untuk jangka panjang), perpotongan antara %K dan %D (sebagai short term trend), dan Bullish/Bearish centerline. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar